Potensi Sumber Daya Berbasis Pedesaan

Petrus Maure, S.Kom.          

Kegiatan penggalian potensi kali ini, kami sama-sama akan belajar dengan melihat dan mengamati secara langsung semua potensi sumber daya yang ada di desa.  Alasan utama memilih pedesaan  karena bagi kami semua titik peradaban hidup manusia pada dasarnya bermula dari area terkecil ini, yang disebut kampung yang dalam perkembangannya lebih sering dipakai ialah desa. Sebuah peradaban hidup akan berkembang baik dan terawat apabila sumber daya manusia dan alamnya mencukupi dan memadai.

Seiring perkembangan zaman yang makin moderen, tingkat masalah sosial dan lingkungan pun akan makin kompleks. Dalam sektor pariwisata, saat ini sangat dibutuhkan cara menikmati hidup yang bijak yaitu dengan ekowisata. Ekowisata saat ini menjadi salah satu pilihan dalam mempromosikan lingkungan alam yang khas dan masih terjaga keasliannya sekaligus menjadi suatu kawasan kunjungan wisata.

Salah satu bentuk ekowisata yang dapat melestarikan lingkungan yakni dengan ekowisata berbasis pedesaan. Ekowisata Pedesaan adalah sebuah konsep wisata yang berbasis pada potensi lingkungan alam pedesaan dan kehidupan sosial budaya dan ekonomi masyarakat lokal. Prinsip ekowisata pedesaan diharapkan para pengunjung tidak hanya berekreasi, tetapi juga menikmati sekaligus mengetahui kehidupan di pedesaan dengan berbaur dan berintegrasi langsung.

Ekowisata merupakan alih kata dari ecotourism (ecological tourism) yaitu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan (https://id.wikipedia.org/wiki/Ekowisata).


Tujuan utama ekowisata ialah membangun pariwisata berkelanjutan dengan memberikan manfaat secara ekologis dan ekonomi, serta memberikan manfaat secara sosial terhadap kehidupan masyarakat. Kebutuhan wisatawan dapat terpenuhi dengan tetap memperhatikan kelestarian hidup sosial-budaya dan memberikan peluang bagi generasi muda sekarang dan yang akan datang untuk memanfaatkan dan mengembangkannya “Subadra, 2008”.

Kami memilih belajar  tentang potensi berbasis pedesaan di desa Munaseli, karena tempat ini mempunyai banyak sekali potensi yang menarik. Kekuatan daya tarik desa ini terletak pada kisah sejarah kerajaannya yang masih berkaitan erat dengan kerajaan “Majapahit“ dan tradisi adat istiadatnya yang masih terpelihara hingga sekarang dan diperkuat dengan benda pusaka dan beberapa tempat sejarah yang dikeramatkan.

Munaseli termasuk kawasan perairan dalam bagian SAP (Suaka Alam Perairan ) Selat Pantar dan laut sekitarnya. Desa ini terdapat BUMDes Manusirikoko yang mengelola kegiatan bisnis dan ekowisata desa, serta Pokmaswas Tanjung Muna sebagai komunitas pengawasan pesisir dan laut. Mereka secara aktif mengawasi dan melaporkan tingginya kegiatan destructive fishing (cara penangkapan ikan yang merusak habitat dan ekosistem  laut) yang terjadi di perairan desanya. Di sisi lain, masyarakat memiliki sajian kuliner yang autentik dan sejarah budaya yang menarik untuk ditelusuri.

Harapan besar dari kegiatan ekowisata pedesaan ini, mampu membuka pikiran para intelektual muda, terutama mahasiswa untuk bertindak lebih kreatif lagi untuk mengimbangi pemikiran kritis dan idealisme tujuan hidup dengan melihat semua potensi yang ada, khususnya di desa. Banyak  potensi (SDA dan SDM), Indonesia Timur khususnya Alor yang belum dimanfaatkan secara baik dan bijak. Sejauh ini kaum muda umumnya lebih memilih jadi penonton dan pekerja dari perkembangan kehidupan yang ada di daerahnya sendiri, dan jarang yang punya niat dan kemauan sebagai inisiator untuk mengelola dan mengembangakan potensi sumber daya yang ada.***

 

Komentar